Kota || wartasik.com -  Penolakan keras terhadap keberadaan kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dilakukan seluruh elemen masyarakat yang berpusat di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya Senin (11/8). Aksi yang bertajuk deklarasi penolakan kaum radikalisme itu ditandai dengan pembubuhan tanda tangan di kain putih yang dibentangkan di serambi Mesjid Agung oleh banyak unsur mulai dari pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya, DPRD, Kepolisian Resort Tasikmalaya, Kodim 0612 Tarumanagara, Brigif-13 Galuh dan Komando Angkatan Udara Lanud Wiriadinata bersama MUI Kota Tasikmalaya, perwakilan ormas serta para tokoh masyarakat.

 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Tasikmalaya H. Budi Budiman menegaskan keberadaan paham radikalisme seperti ISIS patut diwaspadai karena tidak mencerminkan Agama Islam yang Rahmatalil'alamin. "Paham radikal yang membawa nama agama ini tidak sesuai di negara kita khususnya di daerah ini. Kita harus senantiasa menjaga kerukunan antar umat Islam dan umat beragama. Untuk itu, secara tegas Saya menolak keberadaan kelompok ini masuk ke Kota Tasikmalaya," katanya. 

 

Sementara, Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH. Acef Nur Mubarok menerangkan ISIS berasal dari negara Timur Tengah yang semestinya menggunakan kata dari bahasa arab "Al-Ittihad" (persatuan). Tapi, katanya, mereka menggunakan kata Islamic State sehingga hal ini sudah direncanakan untuk mengglobalkan ISIS.

 

"Saya mengapresiasi sikap walikota yang secepatnya merespon isu yang dinilai bisa mengganggu stabilitas dan keamanan negara kita pada umumnya dan khusunya bagi Kota Tasikmalaya. Umat Islam kini sudah cerdas untuk mencerna dan mewaspadai paham-paham radikal yang mengatasnamakan agama bukan saja ISIS,” jelasnya usai acara. Abi/Hms