Kota, Wartasik.com – Lemahnya pengawasan pemerintah disebut-sebut sebagai salah satu penyebab maraknya pembangunan tower di Kota Tasikmalaya yang tak sesuai dan sejalan dengan aturan yang berlaku serta kondisinya dinilai dapat mengancam keamanan dan keselamatan warga sekitar. Faktanya, berdasarkan pantauan Tim Wartasik.com sampai saat ini dari ratusan bangunan menara yang berdiri sebagian besar posisinya sangat berdekatan dengan rumah-rumah warga.

 

Saat dimintai pendapat, Ketua LSM Gremasi Taufik menegaskan hal itu terjadi akibat dari semua OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya kurang memperhatikan bahaya atau resiko saat memberikan rekomendasi pembangunan. Selain itu, katanya, fungsi pengawasan, pengendali sekaligus pembina yang ada khususnya di Dinas Ciptakarya sangat tumpul dan mandul. 

 

“Padahal sudah jelas, dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2 Tahun 2008 tentang pedoman pendirian menara telekomunikasi berikut Juklak Juknis dalam surat edaran Direktorat Jenderal PU Tahun 2011 menyebutkan bahwa jarak ideal antara menara tower dengan pemukiman harus disesuaikan dengan ketinggian ditambah 25 persen. Artinya, rumah-rumah warga harus berada diluar radius sebagai antisipasi terjadinya kerobohan dan radiasi,” ungkap Ketua LSM Gremasi Taufik, Senin (23/2).

 

Menurutnya, semua OPD terkait harus memahami kendala-kendala yang ada dilapangan terutama saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat jangan sampai menimbulkan banyak permasalahan negatif dalam kegiatan pembangunannya. “Termasuk mengadakan sarana pendukung seperti pemasangan penangkal petir yang berfungsi untuk menjamin keselamatan di kawasan menara sesuai yang tertuang di dalam aturan yang ada jangan sampai memakan korban seperti yang terjadi di Kec. Bungursari beberapa waktu lalu,” ujarnya. Indra/Asron

Ket Foto : Bangunan Tower /Net

Fungsi Pengawasan Tower di Kota Tasik Tumpul dan Mandul?